Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada moderator blog Komplain Pusat Perbelanjaan di Indonesia ini, semoga blog ini mampu menjadi wadah untuk sharing informasi seputar Pusat Perbelanjaan yang ada di Indonesia baik kelebihan maupun kekurangannyaJika anda adalah salah satu pengunjung Pusat Perbelanjaan terbesar di Ciledug yang bernama CBD Ciledug, maka ada baiknya anda baca hal yang menimpa saya di CBD Ciledug yang terjadi pada hari Jumat, 21 Agustus 2009 lalu.
Bukannya untuk menakut-nakuti, tetapi semata-mata sebagai informasi yang mungkin akan berguna bagi anda pengunjung Pusat Perbelanjaan pada umumnya & pengunjung CBD Ciledug pada khususnya, terutama anda pengunjung yang mengutamakan safety.
Hati-hati jika anda hendak menggunakan lift di Mall CBD Ciledug, sepertinya kalimat itulah yang cocok untuk saya sampaikan kepada para pengunjung Pusat Perbelanjaan khususnya pengunjung CBD Ciledug.
Kejadian yang menimpa saya & keluarga saya ini terjadi pada hari Jumat, 21 Agustus 2009, waktu pada saat itu menunjukkan pukul 13.30 wib. Saat itu, saya bersama bayi saya, mama saya, kakak ipar saya, keponakan saya bermaksud turun dari lantai 2 dengan menggunakan lift tanpa ada perasaan apapun sebelumnya.
Setelah semua penumpang lift sudah masuk, seharusnya pintu lift pun mulai menutup. Tetapi, alarm lift berbunyi yang menandakan bahwa lift penuh yang berarti kapasitas penumpang lift harus dikurangi alias harus ada yang mengalah keluar & menunggu rit selanjutnya. Dasar memang orang Indonesia, mau sih mengalah...salah seorang penumpang keluar dari lift, tetapi sekali lagi dasar orang Indonesia yang tidak pernah menghargai faktor keselamatan & murahnya harga nyawa manusia di Indonesia tiba-tiba saja penumpang yang mulanya mengalah & keluar lift tadi langsung masuk lagi ketika pintu mulai menutup. Alhasil, setelah pintu menutup, ternyata lift yang harusnya mulai bergerak justru tidak mau bergerak sama sekali alias berhenti di lantai 2.

Suasana di dalam lift pun berubah menjadi 2 (dua) kondisi. Kondisi pertama, dari yang semula hening menjadi panik. Kondisi kedua justru sebaliknya, malah tertawa (mungkin senang mungkin juga meledek temannya yang mulanya mengalah karena lift sudah penuh kemudian masuk lagi yang merupakan pangkal masalah). Anehkan, dalam kondisi yang menurut saya berbahaya seperti ini justru ada sebagian penumpangnya yang tertawa dan bercanda ria. Waktu itu, tidak ada seorang pria dewasa yang naik lift bersama kami, hanya ada keponakan saya yang berusia 8 tahun satu-satunya laki-laki di dalam lift.
Berada diposisi ini menurut saya tentunya sangatlah tidak enak apalagi bersama anak saya & keluarga saya lainnya. Ditengah kepanikan, saya & penumpang lainnya berkali-kali memencet tombol emergency yang berada di dalam lift, tapi tidak ada seorangpun petugas safety/engineering pihak CBD yang menjawab. Padahal seharusnya kan petugas safety/engineering gedung harus senantiasa standby menghadapi kondisi emergency. Begitu juga ketika saya & penumpang yang lain memencet tombol-tombol lainnya, tetap tidak berfungsi & mati.
Sudah hampir 5 menit terjebak di dalam lift & udara mulai pengap, tetap tidakada seorangpun yang menolong, orang-orang yang berada di Mall CBD yang menyaksikan kejadian ini hanya menonton saja. Yang lebih parah lagi, petugas security yang ada di lantai 2 & lantai 3 justru hanya asik menonton kami yang terjebak di dalam lift sambil menyuruh kami agar membuka sendiri pintu lift dari dalam, bukannya langsung membantu padahal urusan safety & menyangkut nyawa orang lain ukuran waktunya adalah detik.
Kemudian, salah seorang penumpang yang ikut terjebak dan merupakan teman dari penumpang yang menjadi biang kerok penyebab lift macet dan justru tertawa-tawa dalam kondisi seperti ini berusaha menenangkan penumpang lain yang panik dengan mengatakan bahwa kondisi seperti ini sudah biasa dan sering terjadi. Saya pun bertanya kepada mbak tersebut :

Saya : "mbak siapanya? mbak pengelolanya?"
Mbak : "Kebetulan saya marketingnya CBD, saya bisa menghubungi Pengelolanya"
Si mbak tersebut pun mulai menelpon Pengelola Gedung CBD, tetapi sepertinya tetap tidak diangkat. Mungkin bagi karyawan Pengelola maupun Marketing Mall CBD sudah terbiasa menghadapi kondisi seperti ini, tetapi bagi pengunjung mall tentunya akan menyimpulkan lift CBD Ciledug sangatlah beresiko tinggi dan tidak aman.
Setelah 5 menit terjebak akhirnya ada seorang petugas security yang datang dan langsung membantu membuka pintu lift dari luar. Akhirnya pintu lift terbuka, kami pun segera keluar sambil marah-marah karena merasa sangatlah tidak aman & nyaman menggunakan lift CBD karena lambatnya penanganan safety di CBD. Hal ini tentu saja sangat mengecewakan saya dan pengunjung lainnya yang ikut terjebak dalam lift. Saya jadi bertanya-tanya jangan-jangan Mall sebesar CBD Ciledug belum ISO sehingga sangat lambat sekali dalam hal penanganan keadaan emergency&safety.
Setelah keluar, saya pun segera mendatangi kantor Pengelola Gedungnya. Saya meminta bertemu dengan Customer Relationnya untuk menyampaikan komplain. Setelah menunggu, akhirnya petugas Customer Relation Mall CBD melayani saya. Setelah saya menceritakan yang saya alami, petugas Customer Relation tersebut menyuruh saya untuk mengisi form komplain. Setelah di kasih form, saya justru semakin marah karena yang dikasih justru 'form tenant complain'. Saya pun terpaksa mendikte si petugas, "Mbak, inikan form tenant complain. Saya kan pengunjung, bukan tenant". Saya jadi kesal, ini saya yang tidak bisa baca atau si petugas yang bodoh ya.......
Akhirnya saya menjadi illfill dengan Pengelola Gedung CBD Ciledug, karena selain fasilitasnya yang tidak aman, Mall nya juga di kelola oleh orang-orang yang tidak capable di posisinya & tidak mengerti dengan pekerjaannya.

Akhirnya saya & keluarga meninggalkan kantor Pengelola dengan sewot & kesal dengan pelayanan yang diberikan Pengelola Gedung CBD Ciledug.
Kesimpulan saya :
Fasilitas Mall CBD Ciledug tidak safety & mungkin tidak di maintenance dengan baik terutama untuk lift & escalator.
Pengelola Gedung Mall CBD tidak profesional & sangat lambat dalam memberikan tindakan keselamatan & pelayanan kepada pengunjung, bahkan ketika petugas marketingnya sekalipun yang menghubungi tetap tidak di respon. Sepertinya juga CBD belum ISO.
Kebetulan saya adalah karyawan Pengelola Gedung di salah satu Pusat Perbelanjaan di Jakarta & Perusahaan tempat saya bekerja tersebut sudah ISO, sehingga saya sedikit banyak mengerti mengenai safety gedung. Saya juga pernah mengalami lift macet di Pusat Perbelanjaan tempat saya bekerja. Ketika saya terjebak di dalam lift, saya langsung memencet tombol emergency & langsung di respon oleh petugas safety gedung dan langsung mendapatkan pertolongan yang cepat karena di Perusahaan tempat saya bekerja selalu menjunjung tinggi moto "Urusan safety hitungannya adalah detik", jadi petugas safety yang lalai apalagi jika sengaja lalai bisa langsung dipecat.
Semoga saja apa yang saya & keluarga saya alami di Mall CBD Ciledug tidak terulang lagi.
Terimakasih.
- Rini -
Ciledug
baca selengkapnya